BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Hadapi Musim Hujan, BPBD Banten Perketat Kesiapsiagaan Potensi Banjir di Seluruh Wilayah

BPBD Provinsi Banten Meningkatkan Kewaspadaan Dan Kesiapsiagaan Menghadapi Puncak Musim Hujan Pada Akhir Tahun.

SERANG – Memasuki musim hujan yang mulai mencapai puncaknya pada akhir tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir, genangan, serta longsor yang dipicu tingginya intensitas curah hujan.


Kepala Pelaksana BPBD Banten, Lutfi, mengatakan wilayah yang berpotensi terdampak banjir berada di daerah dataran rendah seperti Kota Serang, Kabupaten Serang, Tangerang, serta wilayah Lebak dan Pandeglang yang juga rawan longsor. Untuk itu, sejumlah langkah antisipasi telah disusun dan mulai diterapkan sejak awal Desember.


Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banten, Lutfi, menegaskan bahwa kesiapsiagaan menghadapi musim hujan sekaligus momentum Nataru merupakan agenda tahunan yang selalu menjadi prioritas utama lembaganya.


“Sebetulnya kegiatan Nataru itu sudah rutinitas tiap tahun. Untuk BPBD, ini seperti tugas harian. Setiap Nataru kita menyiapkan anggota, disebar untuk patroli hampir di semua titik di Banten,” ujarnya saat ditemui di Lapangan BPBD Banten, Senin (8/12/2025).


143 Personel Disiagakan, Patroli Digelar di Seluruh Kabupaten/Kota


Untuk memperkuat mitigasi, BPBD Banten menyiapkan 143 personel yang disebar ke delapan kabupaten/kota, mulai dari Tangerang Raya hingga Lebak dan Pandeglang. Seluruh personel telah mendapatkan penugasan detail, mulai dari lokasi patroli, data antisipasi, hingga prosedur operasi standar (SOP) penanganan bencana.


“Kita sebar dari Tangerang Raya sampai seluruh Banten, delapan kabupaten/kota. Selama ini kita bekerja kolaboratif. Kabupaten/kota juga nggak bisa sendiri, dan kita selalu memberikan dukungan peralatan yang mereka belum punya,” kata Lutfi.


Sebagai provinsi dengan ancaman banjir dan rob yang cukup tinggi, BPBD Banten memperkuat armada dan peralatan lapangan. Saat ini BPBD memiliki 12 unit perahu SLR dan sejumlah perahu fiber yang siap digunakan untuk evakuasi dan distribusi bantuan. Beberapa unit perahu baru juga telah disiagakan untuk operasi lapangan.


Selain itu, setiap personel dibekali perlengkapan keselamatan seperti pelampung, helm, senter, dan life jacket.


“Peralatan pelampung dan perlengkapan perorangan kita cukup banyak. Itu melekat pada setiap personel dan wajib digunakan saat turun ke lapangan,” ujar Lutfi.


BPBD juga mengaktifkan posko siaga yang terkoneksi dengan Pos Nataru Merak serta posko lintas instansi seperti Polri, TNI AD, dan Dinas Kesehatan untuk mempercepat koordinasi.


Lutfi menekankan kesiapsiagaan Banten tidak hanya bertumpu pada personel BPBD, tetapi juga pada kekuatan relawan kebencanaan yang tersebar di hampir seluruh desa.


“Justru relawan itu kepanjangan tangan kita, garda terdepan. Mereka yang pertama kali memberi informasi ketika ada kejadian, termasuk kecelakaan kecil,” jelasnya.


Relawan wisata juga ditempatkan di titik-titik wisata seperti Anyer, Situ Gede, dan kawasan danau di Tangerang, mengingat tingginya mobilitas wisatawan saat Nataru.


Pemetaan Titik Rawan: Banjir, Longsor, Rob, Hingga Tsunami


BPBD Banten memetakan sejumlah titik rawan banjir terutama di wilayah Tangerang Raya, kawasan padat penduduk yang kerap terdampak banjir maupun rob. Di wilayah selatan seperti Lebak dan Pandeglang, ancaman banjir dan tanah longsor menjadi perhatian utama.


Sementara itu, kawasan pesisir seperti Anyer dan sebagian Cilegon dipetakan sebagai wilayah yang memiliki potensi tsunami dan kegagalan teknologi.


Imbauan BPBD: Tetap Tenang dan Bijak Menghadapi Cuaca Ekstrem


Menghadapi musim hujan dan potensi banjir di momentum Nataru, Lutfi mengimbau masyarakat agar tetap tenang, waspada, namun tidak perlu cemas berlebihan.


“Jangan khawatir dengan Natal dan Tahun Baru, jangan khawatir dengan banjirnya. Tetaplah berwisata di Banten. Kami, BPBD, TNI, Polri, Dinas Kesehatan siap mendukung dan melayani ketika terjadi apa-apa,” ujarnya.


Lutfi memastikan bahwa masyarakat di sekitar kawasan wisata telah teredukasi dan memahami prosedur penyelamatan saat terjadi keadaan darurat.


Dengan kesiapan personel, peralatan, relawan, serta koordinasi lintas instansi, BPBD Banten berharap momentum libur Nataru 2025 dapat berlangsung aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh masyarakat dan wisatawan. (ADV)

NEXT »

Facebook Comments APPID